Selasa, 30 September 2014


LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM PEMINDAH TENAGA

PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN DIFFERENTIAL





Oleh:
AGUS SUPARNO
1208207/2012
TEKNIK OTOMOTIF



FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PADANG
2013
A.    TUJUAN
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa dapat:
1.      Melepas differential dari dudukan
2.      Mengetahui nama-nama komponen differential
3.      Melakukan pengamatan atau pemeriksaan differential
4.      Melakukan pengukuran differential
5.      Memperbaiki backlash side gear dan pinion gear, dengan cara membuatkan shim tambahan untuk side gear dan pinion gear
6.      Mamasang differential dengan benar sesuai standar operasional prosedur

B.     ALAT DAN BAHAN
1.      Differential
2.      Tool set
3.      KunciShok
4.      Gunting plat
5.      Pelobang
6.      Plat untuk membuat shim tambahan
7.      Balokkayu
8.      Grease

C.    KESELAMATAN KERJA
1.      Gunakan selalu pakain praktek (wear park)
2.      Gunakan perlatan sesuai dengan fungsinya
3.      Tempatkan pada bidang datar
4.      Hati-hati saat melepas ring gear, karena berat
5.      Tandai bagian yang sama agar tidak tertukar




D.    TEORI SINGKAT
Gambar 1.Konstruksi differential
 




Differensial adalah salah satu bagian dari mekanisme pemindah daya yang bertugas untuk memindahkan tenaga putar dari  propeller shaft keporos roda belakang (rear axle) dan untuk memungkinkan adanya perbedaan putaran antara roda kiri dan roda kanan belakang saat membelok, baik berbelok kekiri maupun kekanan.
Selain itu jarang roda-roda berputar pada putaran yang sama dijalan umum, sebab roda akan berhubungan dengan permukaan jalan yang berbeda-beda dan ditambah juga dengan adanya perbedaan tekanan pada ban atau terjadinya keausan pada ban dan roda. Hal ini menyebabkan kendaraan sulit untuk dikendalikan, maka penggunaan differensial sangat dibutuhkan dalam setiap komponen mesin kendaraan.
Adapun fungsi diferential diantaranya:
  1. Menyesuaikan putaran roda kiri dan kanan (roda penggerak) pada saat membelok atau beban roda kiri dan kanan tidak sama (missal salah satu roda dijalan lumpur)
  2. Menyamakan putaran roda kiri dan kanan saat kendaraan berjalan lurus
  3. Merubah gerak lurus menjadi gerak putar
  4. Memperbesar momen putaran

Gambar 2.Differential dan bagian-bagiannya




Keterangan gambar :
1.      Flange companion dibautkan pada sambungan universal pada poros propeller.
2.      Gigi  pinion penggerak meneruskan tenaga mesin kegigi  ring gear dan merubah arah tenaga untuk menggerakan poros as belakang.
3.      Ring gear (roda gigi ring) yang mempunyai gigi banyak berputar lebih lambat daripada gigi pinion penggerak untuk pengurangan terakhir.
4.        Roda gigi  pinion berputar bersama  ring gear untuk membagi tenaga penggerak poros as belakang bagian kiri dan kanan dengan kecepatan berlainan sewaktu kendaraan membelok.
5.         Side gear menggerakan poros as belakang untuk memutar roda.
6.         Rumah poros belakang.
7.         Poros belakang.
8.        Pembias oli memperkecil daya pindah pelumas kearah roda luar jika kendaraan membelok tajam.



E.     GAMBAR KERJA
Gambar3.Komponen differential
 





Keterangan gambar:


1.      Hexagon nut
2.      Flange
3.      Seal differential carrier
4.      Bearing differential carrier
5.      Differential carrier
6.      Bearing cap
7.      Spacer
8.      Drive pinion gear
9.      Bearing differential case
10.  Differential case
11.  Ring gear
12.  Pinion shaft
13.  Side gear
14.  Bearing drive pinion gear
15.  Pinion gear
16.  Packing differential carrier
17.  Shim side gear
18.  Shim pinion gear






F.     LANGKAH  KERJA

1.      Pembongkaran differential:
1.      Keluarkan oli pelumas differential terlebih dahulu.
2.      Buka baut-baut yang mengikat poros roda
3.      Lepas bagian-bagian yang menghalangi keluarnya poros aksel
4.      Tarik keluar poros penggerak aksel
5.      Lepas mur dan turunkan differential dari dudukannya.


6.      Lepas flens penyambung. Menggunakan palu dan pahat, longgarkan takikan mur.
7.      Menggunakan SST untuk menahan flens, lepas mur.
8.      Menggunakan SST, lepas flens penyambung.

9.      Lepas bantalan depan dan spacer bantalan.




10.  Buatlah tanda pada bearing cap yang kiri dan kanan, agar tidak tertukar saat pemasangan.
11.  Buka baut-baut yang mengikat bearing cap.

12.  Lepas adjusting nut.
13.  Beri tanda dengan mengikatkan kertas pada adjusting nut yang kiri dan kanan.


14.  Lepas dan tarik drive pinion gear





15.  Buka baut pengikat ring gear dan lepaskan ring gear




16.  Bongkar differential case.
17.  Menggunakan palu dan drip, keluarkan pen.
18.  Lepas pinion gear shaft, dua roda pinion gear dengan side gear.


2.      Analisis Data dan Pengukuran
a.       Periksa Keolengan Roda Gigi Ring (run – out Ring Gear).
(1)   Menggunakan dial indicator letakkan pada punggung korona.
(2)   Spider pada posisi 0 → putar 1 x putaran.
(3)   Keolengan maksimal : 0,07 mm.
(4)   Hasil pengukuran : 0,06 mm.
(5)   Kesimpulan :masih dalam limit yang diizinkan, sehingga masih layak pakai

b.      Periksa Backlash Roda Gigi Ring.
(1)   Pegang poros pinion dengan menggunakan tang jepit
(2)   Letakkan spindle dial indicator pada salah satu permukaan gigi ring gear pada posis itegak lurus
(3)   Setting jarum dial pada posisi 0, dan gerak–gerakkan ring gear dan baca penyimpangan jarum dial.
(4)   Backlash STD : 0,13 – 0,18 mm.
(5)   Hasil Pengukuran :0,16 mm.
(6)   Kesimpulan : dalam batas limit, jika melebihi maka di stel ulang

c.       Periksa perkaitan gigi, antara roda gigi ring dan pinion penggerak.
d.      Periksa Backlash Side gear.
(1)   Menggunakan dial indicator
(2)   Letakkan pada roda gigi pinion sambil menahan salah satu roda gigi pinion terhadap differential case.
(3)   Backlash STD : 0,05 – 0,20 mm.
(4)   Hasil Pengukuran :0,20 .mm.
(5)   Kesimpulan :pada awalnya backlash melebihi limit sehingga perlu dibuatkan shim side gear

e.       Ukur Beban Mula Pinion Penggerak.
(1)   Menggunakan kunci momen atau timbangan pegas, ukur beban mula dari backlash antara pinion penggerak dan roda gigi ring. 
(2)   Beban mula : 8 – 11 kg.cm (1,7 – 2,5 kg).
(3)   Hasil pengukuran :belum sempat mengukur

f.       Periksa Backlash pinion gear.
(1)   Menggunakan dial indicator atau filler gauge
(2)   Letakkan pada roda gigi pinion sambil menahan salah satu roda gigi pinion terhadap differential case.
(3)   Backlash STD : 0,05 – 0,20 mm.
(4)   Hasil Pengukuran :0,10 .mm.
(5)   Kesimpulan : pada awalnya backlash melebihi limit sehingga perlu dibuatkan shim side gear
g.     
(1)   Keausan /  permukaan dudukan bantalan poros pinion.
(2)   Keausan dudukan bantalan poros pinion.
(3)   Keausan gigi pinion dan gigi korona
Jangan lupa memeriksa bagian-bagian berikut
(4)   Keausan permukaan gesek bantalan.
(5)   Keausan dudukan bantalan differential case.
(6)   Keausan shaft pinion gear.
(7)   Keausan side gear dan pinion gear.
(8)   Kerusakan pasak shaft pinion gear harus diganti.


3.      Pemasangan differential
19.  Pasangkan shim side gear pada side gear masing-masing
20.  Pasangkan juga shin pinion gear pada pinion gear.


21.  Pasang pinion gear dan side gear kedalam differential case.




22.  Menggunakan palu dan drip, pasang pen masuk pada differential case dan lubang poros pinion gear. Takik lubang pada differential case.

23.  Pasangkan kembali ring gear yang sudah dibersihkan terlebih dahulu.




24.  Menggunakan palu dan drip, takik plat pengunci. 


25.  Pasang drive pinion gear ke differential carrier, jangan lupa pasang juga spacer.



26.  Menggunakan SST, pasang flens penyambung. Oleskan grease  pada ulir mur.



27.  Pasangkan differential case kedalam differential carrier.
28.  Pasang adjusting nut pada masing-masing carrier, dan pastikan bahwa ulir mur terkait dengan benar.
CATATAN :Pastikan adanya backlash antara roda gigi ring dan pinion penggerak.


29.  Menggunakan SST, kencangkan mur penyetel pada sisi pinion penggerak.
30.  Periksa backlash roda gigi ring.
31.  Bila pengencangan mur penyetel menimbulkan backlash roda gigi ring, kendorkan mur penyetel sehingga backlash hilang.


32.  Kencangkan baut pengikat bearing cap.




33.  Pasang flange, dan kencangkan kemudian periksa kembali backlash.



34.  Periksa perkaitan gigi antara ring gear dan drive pinion gear
a)      Oleskan cat meni pada 3 atau 4 gigi pada tiga posisi yang berbeda.
b)      Tahan flens penyambung dan putar roda gigi ring pada kedua arah

35.  Pasang kembali differential ke differential housing.


Perkaitan antara ring gear dan drive pinion gear




Bila perkaitan gigi tidak benar, gunakan table berikut untuk memilih cincin (shim side gear atau pinion gear) yang tepat.

G.    KESIMPULAN




Dari uraian differensial (gardan) diatas, maka penulis dapat menyimpulkan

Sebaga iberikut :

1.      Bila backlash terlalu besar atau sudah melewati limit yang diizinkan, maka akan timbul masalah pada differential, misalnya suara berisik

2.      Karena pemakaian maka differential akan mengalami gangguan, diantaranya:

a)      Timbul suara berisik

b)      Terjadi suara mendengung saat pedal gas dilepas

c)      Putaran roda berat

3.      Differential berfungsi untuk

a.       Menyamakan putaran roda kiri dan kanan saat kendaraan berjalan lurus

b.      Membedakan putaran roda kiri dan kanan saat kendaraan berbelok

c.       Merubah gerak lurus menjadi gerak putar

d.      Memperbesar momen

4.      Dalam konstruksi suatu differensial yang merupakan factor terpenting adalah perkaitan antara  drive pinion dengan  ring gear, yang dimana perkaitan tersebut dinamakan“final gear” atau bevel gear.





H.    SARAN

Dalam praktikum hendaknya temen-teman bisa lebih serius dalam mengerjakan pekerjaan tersebut, karena bisa berakibat fatal. Kemudian hindari melakukan hal-hal yang tidak penting saat praktek, dan jangan berkelakar.

10
Hendaknya peralatan praktikum dilengkapi, demi menjaga kondisi fisik bahan praktikum, karena jika menggunakan alat seadanya, maka tidak jarang komponen yang rusak karena kunci yang digunkan tidak sesuai dengan yang dikehendaki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar