Senin, 20 Juni 2016

Laporan PLI Unp Perawatan AC Alat Berat

LAPORAN
PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI

PERAWATAN AIR CONDITIONER (AC) EXCAFATOR DOSSAN L250
DI PT. KOBEXINDO TRACTORS PEKANBARU



Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Mata Kuliah
Pengalaman Lapangan Industri Semester











Oleh:
AGUS SUPARNO
1208207 / 2012
JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF







FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas keadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehinggapenulis dapat menyelesaikan laporan dan kegiatan pengalaman lapangan industry yang penulis laksanakan mulai dari tanggal 05 Januari 2014 sampai 05 Maret 2015 dengan judul laporan kegiatan harian di PT.Kobexindo tractors pekanbaru .
Pengalaman lapangan industry merupakan suatu program dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa dansalah satu jembatan penghubung antara industry dengan lembaga pendidikan. Pelaksanaan Praktek Lapangan Industi bagi mahasiswa bertujuan untuk menambah wawasan di dunia industry, sebagai acuan untuk memasuki dunia kerja.
Dalam pelaksanaan penagalaman lapangan industry yang telah penulis laksanakan, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga penuis dapat melaksanakan PLI dengan baik dan dapat menulis laporan. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1.      Bapak Dr. Ganefri,M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.
2.      Bapak Drs. Bahrul Amin, ST, M.Pd selaku kordinator PLI Fakultas Teknik.
3.      Bapak Drs. Martias, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Unversitas Negeri Padang.
4.      Bapak Drs. H. Daswaman, M.Pd selaku pembimbing dalam pembuatan laporan PLI.
5.      Bapak Panji M Sbastian selaku Head repair & maintenance dan sekaligus Supervaisor penulis di PT. Kobexindo Tractors. Tbk.
6.      Bapak Drs. Darman, M. Pd selaku koordinator PLI di Jurusan Teknik Otomotif
7.      Seluruh Dosen Teknik Otomotif yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
8.      Bapak-bapak dan seluruh Mekanik dan staf PT. Kobexindo yang selalu memberiakan arahan dan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
9.      Kedua Orang tua yang telah memberikan dorongan, nasehat serta do’a sehingga penulis dapat menjalani PLI dengan semangat dan sungguh-sungguh.
10.  Seluruh rekan-rekan Teknik Otomotif  D3 dan S1 angkatan 2012.

Penulis menyadari bahwa laporn Pengalaman Lapangan Industri yang penulis susun masih jauh dari kesempurnaan baik secara tulisan maupun yang terkandung dalam laporan Pengalaman Lapangan Industri ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak sehingga penulis dapat menyempurnakan laporan selanjutnya.






Padang,    April 2015


Agus Suparno










DAFTAR ISI

HALAMAN JUDU.................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN....................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... iii
KATA PENGANTAR........................................................................................... iv
DAFTAR ISI........................................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN
A.    Latar belakang pelaksanaan kegiatan Pengalaman Lapangan Industri Fakutas Teknik Universitas Negeri Padang....................................................................................................... 1
B.     Deskripsi Perusahaan...................................................................................
1.      Sejaah Perusahaan............................................................................... 2
2.      Struktur Perusahaan............................................................................ 4
3.      Bidang Kerja Perusahaan.................................................................... 4
C.     Pelaksanaan Kegiatan Pengalaman Lapangan Industeri............................ 6
BAB II. PEMBAHASAN
A.    Teori Dasar............................................................................................... 11
1.      Alat Berat......................................................................................... 11
2.      Excavator.......................................................................................... 11
3.      Perawatan......................................................................................... 12
4.      Air Conditioner................................................................................. 13
5.      Proses Pengerjaan............................................................................. 18
6.      Pembahasan/Ulasan................................................................................. 39
BAB III. PENUTUP
             A.    Kesimpilan ................................................................................................ 41
             B.     Saran.......................................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 43
LAMPIRAN

                                                                                               




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Pelaksanaan Praktek Lapangan Industri (PLI)
Latar belakang pelaksanaan praktek lapangan industri penulis angkat sebagai judul pada laporan ini adalah berhubungan dengan perawatan sistem AC pada unit excavator guna merawat unit excavator dengan baik sehingga unit dapat dioperasikan lebih lama dan nyaman.
Maka dari itu penulis mencari tempat praktik industri yang berhubungan dan berkaitan dengan alat berat khususnya pada unit excavator. Dalam laporan ini penulis mencoba untuk melaporkan dan menganalisis servis berkala pada sistem AC di PT. Kobexindo Tractors Tbk, yang membidangi sorum unit alat berat resmi khususnya excavator merek Doosan.
Kata Periodic maintenance service, yang akan mendalami ilmu dalam penanganan service berkala pada sistem AC, biasanya pada alat berat memang sangat penting sekali dengan perawatan karena pada unit excavator yang mempunyai fasilitas sistem AC sanagtlah penting demi kenyaman operator, oleh karena banyaknya cara perawatan dalam unit excavator dan banyaknya komponen pada excavator sehingga ada beberapa periode untuk melakukan perawatan.
Penulis memilih judul perawatan berkala sistem AC karena penulis ingin mendalami ilmu mengenai perawatan sistem AC unit excavator secara detail karena didalam kampus hal ini tidak penulis dapatkan pada mata kuliah alat berat artinya hanya teoris aja pada saat kuliah alat berat dan tidak melakukan perawatan secara langsung pada unit, hal ini disebabkan   unit excavator belum ada dalam workshop jurusan teknik otomotif sehingga penulis ingin mendalami pada unit excavator.
Disebabkan rasa kurang pengetahuan yang di dapat pada saat kuliah dan ingin mengetahui lebih lanjut maka penulis ingin mempelajari sistim perawatan berkala sistem AC pada unit excavator dosan DX 225 Lca dan bagaimana cara perlakuan saat perawatanya di PT. Kobexindo Tractors Tbk Pekan baru.
Penulis berharap, apa yang ada di paparkan di laporan praktik lapangan industri ini bertujuan untuk melaporkan pengalaman selama industry di PT. Kobexindo Tractors Tbk.

1.     Tujuan Praktik Lapangan Industri
a.       TujuanUmum
Tujuan umum dari praktik lapangan industry adalah :
1)      Penulis dapat  mengetahui bagaimana cara perawatan berkala sistem AC pada unit excavator Doosan  Dx 225 Lca
2)      Penulis dapat mengetahui bagaimana proses perawatan berkala sistem AC pada unit excavator Doosan Dx 225 Lca
3)      Penulis dapat mengetahui bagaimana cara perawatan pada sistem AC
4)      Penulis dapat melakukan perbaikan dan penggantian jika mengalami kerusakan pada unit excavator Doosan dx 225 lca

b.      Tujuan khusus
Tujuan khusus dari  dilaksanakanya praktik lapangan industri ini adalah :
1)      Penulis mampu melakukan perawatan sistem AC pada unit excavator Doosan dx 225 lca serta mengetahui gejala-gejala kerusakan pada unit excavator.
2)      Penulis mampu memeriksa gangguan pada sistem AC dan memberikan perlakuan perbaikan pada sistem AC.
3)      Penulis mampu menganalisa gejala kerusakan sistem AC pada unit excavator Doosan dx 225 lca
4)      Penulis mampu melakukan pengujian pada unit setelah dilakukan perlakuan perawatan atau service
2.     TempatPelaksanaanPrakteklapanganIndustri
Perusahaan tempat pelaksanaan praktek lapangan indstri ditentukan sendiri oleh yang bersangkutan berdasarkan saran-saran atau kriteria yang diberikan coordinator PLI Fakultas Teknik UNP. Kriteria yang disarankan adalah sebagai berikut :
a.       Perusahaan yang dipilih adalah perusahaan yang mempnyai atau memiliki tenaga ahli yang dapat membimbing mahasiswa dalam kegiatan PLI pada perusahaan.
b.      Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan bidang keahlian studi mahasiswa yang bersangkutan.
Berdasarkan criteria diatas dan dengan persetujua kepala koordinator PLI, ketuajurusan, pembimbing PLI dan semua pihak yang bersangkutan, maka penulis melakukan praktik di PT. Kobexindo Tractors Tbk, yang beralamat di jalan soekarno-hatta no 36G pekanbaru.
3.     WaktuPelaksanaan PLI
PLI ini dilaksanakan dalam bentuk fleksibel artinya seberapa lama mahasiswa memperoleh data dan paling lama dua bulan dari tanggal 05 Januari 2015 sampai 05 Maret 2015.
B.     Deskripsi Tentang Perusahaan / Industri tempat pelaksanaan PLI
PT. Kobexindo Tractors Tbk yang beralamat di jalan soekarno-hatta no. 36g pekanbaru merupakan dealer resmi unit alat berat pabrikan Doosan, PT. Kobexindo sendiri merupakan cabang dari kobexindo  yang ada di Jakarta. Selain dealer PT. kobexindo juga bergerak dibidang service,dan Spare part.
C.    Struktur Organisasi PT. Kobexindo Tractors Tbk
Struktur organisasi yang digunakan pada PT. Kobexindo Tractors Tbk adalah jenis garis dan staf, artinya koordinasi terjadi antara pimpinan dan staf. Perintah kerja langsung dari pimpinan ke staf dibawahnya dan seterusnya. Adapun bagain struktur organisasinya yaitu terlampir dalam laporan.
D.    Perencanaan Kegiatan Pengalaman Lapangan Industri
Rencana kegiatan Pengalaman Lapangan Industri ini, kami mengharapkan dapat melaksanakan kegiatan mulai tanggal 27 Desember 2014 sampai 27 Februari 2015. Jadwal tersebut dapat mengalami perubahan berdasarkan kesepakatan dengan pihak industri. Rincian kegiatan dapat di lihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 1. Jadwal kegiatan pelaksanan Pengalaman Lapangan Industri 
No
Tanggal
Kagiatan
Catatan

1
16Juni 2014
Kedatangan di Perusahaan
Tanggal dan lama kegiatan ini dapat berubah sesuai dengan kondisi dan kebijakan perusahaan

2
24 - 29Juni 2014
Orientasi Lapangan


3
30 juni - 10 Agustus 2014
Kegiatan pengambilan data dan ikut serta pada proses bekerja

4
12 Agustus 2014
Penyusunan Laporan


5
14 Agustus 2014
Meninggalkan tempat praktik lapangan industri

6


16 Agustus 2014
Kembali ke kampus


E.     Pelaksanaan Kegiatan Pengalaman Lapangan Industri
Dalam pelaksanaan kegiatan Pengalaman Lapangan Industri (PLI) ini mulai dilaksanakan dari tanggal 27 Desember 2014 sampai 27 Februari 2015. Dengan adanya kesepakatan dari pihak perusahaan dengan kami sebagai pengusul praktik industri sehingga proses pelaksanaan Pengalaman Lapangan Industri (PLI) dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Dalam pelaksanaan Pengalaman Lapangan Industri (PLI) yang telah dilaksanakan, penulis sangat banyak mendapatkan ilmu baik ilmu dunia industri, komunikasi dan ilmu kedisiplinan dalam dunia kerja.Selain itu dalam pelaksanaan Pengalaman Lapangan Industri (PLI) juga banyak masalah yang penulis belum ketahui, misalnya management atau pengaturan sistem kerja setiap mekanik atau pekerjanya dan masalah-masalah internal lainnya. Untuk mengatasi masalah yang ada khususnya masalah perbaikan atau perawatan pada alat berat penulis berkonsultasi dengan supervisor, mekanik, dan menambahnya dengan mencari referensi diinternet serta catalog yang tersedia di perusahaan tersebut sehingga penulis dapat memahami dan mendapatkan solusi untuk memecahkan masalah tersebut.
Untuk memperjelas job atau kegiatan penulis saat melaksanakan praktik kerja industri maka dapat melihat table kegiatan yang dilakukan saat diindustri di bawah ini:
Tabel 2. Daftar kegiatan pelaksanan Pengalaman Lapangan Industri
No
Hari / Tanggal
Kegiatan
Pembimbing Lapangan
1.
Senin/5 Januari 2015
·         Perkenalan dan adaptasi
·         Observasi
Panji M Sbastian
2.
Selasa/6 Januai 2015
Duduk-duduksambilmembaca OMM (operational managemen maintenance)
Gigihprayogi
3.
Rabu/7 Januari 2015
Training dasarmekanik
Panji s bastian
4.
Kamis/8 Januari 2015
Training pembongkarandanperawatan engine excavator
GigihprayogidanPanji s bastian
5.
Jumat/9 Januari 2015
·         Training perawatanmenggunakanelektronik program (program analisispelumasan) dan scanner analysis engine
·         Melakukanobservasialat
GigihPrayogi
6.
Sabtu/10 Januari 2015
Diberitugasmaterievaluasi training
Panji S Bastian
7.
Senin/12 Januari 2015
Melakukanpembongkaran piping pada unit grader
GigihPrayogi
8.
Selasa/13 Januari 2015
·         Tune Up Engine exavator
·         Servis berkala 2500 jam unit excavator
GigihPrayogi
9.
Rabu/14 Januari 2015
Ganti radiator Doosan dx 500
GigihPrayogi
10.
Kamis/15 Januari 2015
Perbaikan travel motor pada unit excavator
GigihPrayogi
11.
Jumat/16 Januari 2015
Perbaiki lampu kabinexavator
Saiful
12.
Sabtu/17 Januari 2015
·         Ganti oli dan ganti saringan oli
Saiful
13.
Senin/19 Januari 2015
·         Perbaiki kaca Spion
Saiful
14.
Selasa/20 Januari 2015
·         Ganti Speed sensorpada Doosan dx225lc
·         Ganti saringan dan oli
Saiful
15.
Rabu/21 Januari  2015
·         Ganti oli dan Saringan grader
·         Ganti oil
Saiful
16.
Kamis/22 Januari 2015
Memeriksadanmemperbaikihidrolik pump
GigihPrayogi
17.
Jumat/23 Januari 2015
Ganti van radiator exavator
GigihPrayogi
18.
Sabtu/24 Januari 2015
tidakadakerjaanhanyaduduk di ruangmekanik

            ----
19.
Senin/26 Januari 2015
Pemeriksaandengan PAP Melihatkeausankomponen
Saiful
20.
Selasa/27 Januari 2015
·         Mengganti throtel sensor
GigihPrayogi
21.
Rabu/28 Januari 2015
·         Ganti terminal relay lampu utamaexavator
Saiful
22.
Kamis/29 Januari 2015
·         Servis berkala 5000 jam
Saiful
23.
Jumat/30 Januari 2015
·         Servis berkala  2500 jam Doosan dx2500lc
Saiful
24.
Sabtu/31 Januari 2015
Perbaikan swing gear pada excavator Doosan dx225lc
Saiful
25.
Senin/2 Februari 2015
Perbaikan swing motor pada unit excavator dx225lc
Saiful
26.
Selasa/3 Februari 2015
Service berkala 7500 jam Doosan dx225lc
Saiful
27.
Rabu/4 Februari 2015
Penggantianbateraidanpemasangan fuse
Ari
28.
kamis/5 Februari 2015
Melakukandiskusidenganmekanik
Ari, saiful, gigih, panji
29.
Jum’at/6 Februari 2015
Tidakadakerjaan

        ------
30.
sabtu/7 Februari 2015
Tidakadakerjaanhanyaduduk-duduksambilbacakatalog unit

       ---------
31
Senin/9 Februari 2015
Melakukanperawatan engine 10000 jam unit excavator dx225lc
Saiful
32
Selasa/10 Februari 2015
Mengganti unit motor travelpada unit excavator
Saiful
33
Rabu/11 Februari 2015
Melakukanperawatan engine 2500 pada excavator
Ari
34
Kamis/12 Februari 2015
Melakukanpenggantian piping pada boom
Saiful
35
Jum’at/13 Februari 2015
Melakukanpergantianrolerpadaswing excavator
Saiful
36
Sabtu/14 Februari 2015
Hanyaduduk-dudukdanmembacakatalog

---------
37
Senin/16 Februari 2015

LIBUR LEBARAN IDULFITRI

        ----------
38
Selasa/17 Februari 2015
Melakukanperbaikan swing pada unit excavator
Saiful
39
Rabu/18 Februari 2015
Melakukanpengechekankeausanpada swing menggunaka program analysis pelumas (PAP)
GigihPrayogi
40
Kamis/19 Februari 2015
Penggantian swing gear pada unit excavator dx225lc
Saiful
41
Jum’at/20 Februari 2015
Perbaikan travel motor
Saiful
42
Sabtu/21 Februari 2015
Melakukanperbaikanelistrikan
Saiful
43
Senin/22 Februari 2015
Mengurusnilaidantandatangan di perusahaan
GigihPrayogidanPanji S Bastian
44
Selasa/24 Februari 2015
-
-
45
Rabu/25 Februari 2015
-
-
46
Kamis/26 Februari 2015
-
-
47
Jum’at/27 Februari 2015
-
-
48
Sabtu/28 Februari 2015
-
-
49
Senin/2 Maret  2015
-
-
50
Selasa/3 Maret 2015
-
-
51
Rabu/4 Maret 2015
-
-
52
Kamis/5 Maret 2015
-
-

BAB II
PEMBAHASAN
A.    ASPEK-ASPEK TEORITIS
1.      ALAT BERAT
Menurut OMM (2012; 11) Alat berat adalah alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan. Alat berat merupakan faktor penting didalam proyek, terutama proyek-proyek kontruksi maupun pertambangan dan kegiatan lainnya dengan skala yang besar.
Didalam perusahaan baik Dunia Usaha maupun Dunia Industry (DU/DI) pasti juga tidak akan terlepas dari peran alat berat karena penggunaan alat berat sangat bermanfaat bagi semua elemen. Selain sebagai daya bantu untuk manusia dalam menyelesaikan pekerjaan atau job alat berat juga bisa dijadikan sebagai aset perusahaan untuk lebih memperlancar usahanya.
Dunia global ini juga terus berkembang dan terus menciptakan karya inovasinya dan salah satunya merambah pada dunia alat berat yang mulai saat ini telah banyak model dan fungsi sesuai dengan kebutuhan saat ini sehingga bangsa pasar tidaklah sulit untuk mengenalkan dan mnejelaskan kepada konsumennya.

2.      EXCAVATOR
Menurut Kobexindo modul training (2011 ; 23) Excavator merupakan salah satu alat berat yang sering ada disekitar kita dan sering juga disebut sebagai alat penggali. Excavator juga banyak digunakan dalam industri-industri besar seperti tambang semen, tambang minyak dan lain sebagainya. Alat berat jenis ini juga banyak mempunyai fungsi dan dapat juga dimodifikasi sesuai dengan permintaan di lapangan.
3.      PERAWATAN
OMM (2010 ; 15) perawatan alat berat khususunya excavator adalah aktivitas terhadap alat berat atau unit yang bertujuan agar kondisi dan unjuk kerja alat tersebut selalu dalam keadaan kondisi sesuai spesifikasinya, adapun tujuan lain mengapa perawatan pada alat berat ini dilakukan yaitu:
a.       Alat mampu bekerja secara efektif dan efisien
b.      Kerusakan mendadak menjadi minim
c.       Kesiapan alat untuk beroperasi tinggi
d.      Biaya operasi relatif lebih rendah
e.       Usia alat menjadi optimum
f.       Keamanan atau safety selalu terjamin
g.      Harga bekas menjadi tinggi
4.      SISTEM PENGKONDISIAN UDARA
Dalam unit excavator ada beberapa komponen utama yang menjadi topik awal dalam pembahasan perawatan yaitu tentang sistem AC. Sistem AC (air conditioner) merupakan peralatan yang didesain memiliki empat fungsi, yaitu mengontrol temperatur, mengontrol sirkulasi udara, kelembaban, dan memurnikan udara.  Air Conditioning (AC) atau alat pengkondisi udara merupakan modifikasi pengembangan dari teknologi mesin pendingin. Alat ini dipakai bertujuan untuk memberikan udara yang sejuk dan menyediakan uap air yang dibutuhkan bagi tubuh. Penggunaan AC ini sering ditemui di daerah tropis yang terkenal dengan musim panas. Suhu udara pada saat musim panas yang sedemikian tinggi dapat mengakibatkan dehidrasi cairan tubuh yang dapat mengakibatkan kematian.
Selain itu, AC dimanfaatkan sebagai pemberi kenyamanan. Di lingkungan tempat kerja AC juga dimanfaatkan sebagai salah satu cara dalam upaya peningkatan produktivitas kerja. Karena dalam beberapa hal manusia membutuhkan lingkungan udara yang nyaman untuk dapat bekerja secara optimal. Tingkat kenyamanan suatu ruang juga ditentukan oleh temperatur, kelembaban, sirkulasi dan tingkat kebersihan udara.
a.       Komponen utama
1.      Kompresor
Kompresor merupakan komponen yang bekerja memompa refrigerant agar dapat bersikulasi ke seluruh unit AC mobil, sehingga terdapat perbedaan tekanan, baik sebelum atau sesudah masuk refrigerant sebagai ‘darahnya’.
2.      Kondensor
Kondensor adalah alat penukar panas, lebih  tepatnya membuang panas dari refrigerant setelah dikompresi oleh kompresor. Sebelum masuk ke kondensor, temperatur refrigerant masih tinggi, tetapi di dalam kondensor temperatur refrigerant didinginkan oleh udara dengan bantuan kipas(extra fan). Setelah keluar dari kondensor, temperatur refrigerant menjadi lebih dingin. Fungsi kondensor mirip dengan radiator yang mendinginkan air pada mesin mobil.
3.      Katub Ekspansi (Orifice Tube)
Komponen ini berfungsi tekanan dam temperatur refrigerant, sehingga menimbulkan efek dingan pada evaporator sebelum diembuskan ke ruang kabin.

4.      Evaporator
Evaporator merupakan sebuah alat penukar panas, yaitu mengubah refrigerant (freon) dari yang semula berwujud cair berubah menjadi gas (berlawanan dengan fungsi kondensor).
b.      Komponen pendukung
1.      Receiver
Receiver merupakan tempat penyimpanan refrigerant sementara setelah dicairkan oleh kondensor sebelum masuk ke katup ekspansi. Fungsi lainnya adalah penyaring kotoran dalam sistem sirkulasi AC. Kerusakan receiver seringkali sebabkan adanya timbunan yang terbawa oleh kondensor dan menyebabkan penyumbatan. Jika receiver (filter dryer) rusak, suhu AC menjadi tidak stabil dan seringkali berubah-ubah. Receiver (filter dryer) juga berfungsi memisahkan kadar air dan kotoran yang terbawa saat bersikulasi bersama refrigerant.
2.      Accumulator
Accumulator berfungsi sebagai alat penampung sementara refrigerant cair yang bertemperatur rendah, serta campuran minyak pelumas dari evaporator. Bahan refrigerant yang telah disimpan dan berupa gas, dialirkan dari bagian atas accumulator melalui saluran isap menuju ke kompresor. Accumulator juga berfungsi mencegah refrigerant cair agar tidak mengalir ke kompresor. Sebab, refrigerant yang masuk ke kompresor harus dalam bentuk gas atau uap.
3.      Minyak pelumas (oli kompresor)
Oli Kompresor pada sistem AC berfungsi sebagai pelumas bagian-bagian kompresor yang bergesekan, sehingga mampu meredam panas dan melancarkan pergerakan bagian-bagian kompresor. Sebagian kecil dari oli kompresor bercampur dengan refrigerant(freon) dan ikut bersikulasi melewati kondensor dan evaporator.

.
B.     PROSES PENGERJAAN
Sebelum melakukan perawatan pada sistem AC (air condition) pada alat berat maka harus memperhatikan keselamatan kerja terlebih dahulu sebelum bekerja. Harus diikuti ketika memperbaiki air condition sistem, mengoperasikan alat-alat yang dilengkapi air condition atau penanganan bahan pendingin. 
1.      Gunakan kaca mata pengaman. Bahan pendingin yang mengenai mata dapat mengakibatkan cedera serius
2.      Jangan gunakan bahan pendingin yang mengandung panas berlebih selama proses pengisian. Jangan terkena panas secara langsung. Gunakan penampungan yang berisi air yang tidak lebih dari suhu 52°C (125°F).
3.      Jangan membuang refrigerant ke udara luar. Dapat mengakibatkan kerusakan pada lapisan ozon, Refrigerant 12 saat seseorang membuka dapat menghasilkan api dan gas phosgene yang mematikan.
4.      Selalu bekerja pada area bervetilasi yang baik. Menghirup refrigerant, walau hanya sedikit, dapat berakumulasi dan berakibat sakit kepala ringan. Refrigerants juga dapat berakibat iritasi mata, hidung dan tenggorokan.
5.      Jangan mencampur R-134a dengan udara untuk pengetesan kebocoran. Saat tekanan turun campuran tersebut dapat meledak.
6.      Saat pengisian sistem pada kondisi engine running, pastikan high pressure valve pada posisi tertutup.
a.      Proses melakukan perawatan pada sistem AC pada excavator
Setiap komponen memiliki masa usia pakai, sehingga tidaklah selamanya sebuah komponen akan bertahan dan berfungsi sebagaimana mestinya. Adapun cara melakukan perawatan sistem AC pada alat berat yaitu:
1.      Pengecekan Visual , pada saat mesin mati (engine off)
Untuk mencapai Performance air conditioning system yang baik adalah salah satunya dalam memberikan preventive maintenance atau major repair. Saat melakukan performance test, tahapan pertama adalah visual inspection pada komponen air conditioning system. Visual inspection dilakukan saat engine off.
Gambar 1.1
Compressor drive belt rusak atau longgar.
Drive belt yang rusak harus diganti. Saat memasang belt baru atau mengencangkan belt yang kendor, gunakan Caterpillar belt tension gauge. Lihat Service Manual untuk spesifikasi kekencangannya. Periksa condensor bebas dari sampah, kotoran dan debu yang dapat menghambat aliran udara. Aliran udara yang kurang melalui condensor dapat mengakibatkan pendinginan yang buruk dan awal dari kerusakan kompressor.
Gambar 1.2
Blower evaporator atau kipas hanya dapat bekerja secara efektif apabila saluran udara masuk bersih.

 Kondensasi terjadi apabila ada kotoran yang terjebak dan debu pada blower bagian dalam dari evaporator. Kotoran dan debu dapat membentuk lapisan sebagai hambatan aliran udara evaporator.
Periksa aliran udara bersih dan aliran filter udara. Bersihkan atau ganti filter jika diperlukan.
Gambar 1.3
Periksa blower motor untuk pengoperasian yang sesuai.
Operasikan blower motor pada semua kecepatan. (Putar  key switch ON jika diperlukan untuk mematikan power ke blower motor.) Lakukan perbaikan jika aliran udara tidak meningkat saat kontrol dirubah dari low speed ke higher speed, jika motor noisy dan atau jika motor failed untuk dioperasikan di beberapa kecepatan.

Gambar 1.4
Operasikan air ducts and kontrol louver. Kontrol tersebut harus dapat bergerak bebas.
Setelah dilakukannya pengecakan pada saat mesin mati maka langkah selanjutnya yaitu melakukan penvakuman saat mesin mati. Dan pemvakuman dilakukan sebelum melakukan pengisian refrigerant dan oli compressor. Adapun langkah pengerjaanya sebagai berikut:
1.      Pasangkan manifold gauge tetapi kunci terlebih dahulu kedua katup manifold gauge sebelum memasang manifold gauge ke intlet pompa vakum.
2.      Sambungkan hose tengah (berwarna kuning) pada manifold gauge ke inlet pompa vakum, hose tekanan tinggi pada (berwarna merah atau HI) ke service valve tekanan tinggi pada kompresor dan hose tekanan rendah (berwarna biru atau LO) ke service valve tekanan rendah pada kompresor.



3.      Hidupkan pompa vakum dalam posisi saluran output tertutup selama beberapa menit supaya sirkulasi minyak pelumas kompressor normal.
4.      Buka kedua katup LO dan HI dan pompa vakum dijalankan (pemvakuman).
5.      Amati jarum pengukur pada manifold gauge bila menunjukkan tekanan minus 60 cm Hg (sesudah pompa vakum dijalankan selama ± 15 menit), maka po[mpa vakum dihentikan dulu (dimatikan) dan kedua katup LO dan HI ditutup kembali.
6.      Tunggu sekitar 5 menit untuk memperhatikan apakah jarum indikasi yang sudah mencapai 60 cmHg tadi kembali ke 0 atau tidak.
Bila jarum indikasi mulai turun atau mendeteksi skala 0 hal ini menandakan ada kebocoran pada sistem. Dan bila jarum pengukur tegangan LO tetap pada bilangan 60 cmHg selama ± 5 menit, ujung hose berwarna kuning dilepas dari pompa vakum dan dipasang pada kaleng service  untuk mengeluarkan udara didalam slang kuning maka mur yang mengencangkan nieple tengah dipengukur tegangan manifold dikendurkan sedikit dan baru membuka kaleng service dengan memutar jarum penusuk. Sehingga gas refrigerant yang memancar keluar dari kaleng service menekan keluar udara yang berada didalam slang.
7.      Buka katup HI pada manifold gauge agar gas refrigerant mengalir masuk, sampai jarum pengukur tegangan LO mencapai 1 Kg/cm.
8.      Katup HI dan katup service ditutup, lalu slang kuning yang dihubungkan  dengan kaleng service dibuka dan dipasangkan kembali kepompa vakum untuk mencapai kevakuman lebih dari 70 cmHg. 
9.      Bila pembuangan udara menghasilkan vakum lebih dari 70 cmHg maka kedua katup HI dan LO ditutup rapat untuk melakukan pengisian refrigerant.
a.       Proses Pengisisn Refrigerant
Proses pengisian refrigerant pada saat mesin belum dihidupkan, yakni:
1.      Apabila proses pengisian oli kompresor telah selesai dan sistem telah divakumkan maka pindahkan ujung slang kuning yang dipasang pada pompa vakum kepada kaleng service (kaleng refrigerant).
2.      Selanjutnya dengan mengendorkan sedikit mur nipple tengah pada pengukur tekanan manifold untuk mengeluarkan udara didalam slang tersebut (slang kuning).
3.      Selanjutnya katup LO tetap ditutup, dan katup HI kita buka untuk memasukkan refrigerant dalam bentuk gas dari keleng service. Untuk mengisi refrigerant diperlukan   kaleng service ( ).
Gambar 12 : Pengisian Refrigerant Saat Mesin Belum Dihidupkan

4.      Kemudian kita tutup dahulu katup HI dan putaran katup kaleng service (katup keleng refrigerant) diputar kekanan untuk menutup lubang  pemancaran gas keluar.


Proses pengisian refrigerant pada saat mesin dihidupkan, yakni :
1.      Hidupkan mesin mobil pada putaran idle dan putar tombol pengatur AC sampai tanda HI.
2.      Kemudian katup LO dibuka dan katup kaleng service diputar kekiri sehingga refrigerant dapat masuk kedalam sistem. Naikkan putaran mesin sambil mengamati jarum indikasi dari kedua pengukur yakni mencapai kg/cm (bila katup LO ditutup sejenak) dan 15 kg/cm (pada sisi HI) dan buka kembali katup apabila tekanan berkurang.
“ Pada saat kita membuka katup LO jangan sampai keliru karena jika katup HI yang terbuka maka gas refrigerant yang sudah meningkat tekanannya akan mengalir masuk ke dalam kaleng service sehingga dapat meledakkan kaleng “

Gambar 13 : Pengisian Refrigerant Saat Mesin Dihidupkan
3.      Cek jumlah refrigerant pada sight glass dan apabila pada sight glass tidak ada lagi gelembung-gelembung, itu menandakan refrigerant sudah cukup dan jangan mengisi refrigerant pada sirkulasi terlalau penuh karena dapat mengakibatkan kerusakan pada kompresor dan belt.
Gambar 14 : Cek Jumlah Refrigerant Pada Sight Glass
4.      Kemudian tutup katup LO dan HI serta katup pada tabung kemudian matika mesin  dan AC. Setelah itu kita lepas hose dari kedua pentil dan tutup kembali pentil tersebut.
Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan ketika melakukan pengisian refrigerant dalam kondisi mesin hidup, yakni:
a.       Putaran mesin berkisar 1300 rpm sampai 1500 rpm.
b.      Temperatur control pada posisi maximum cool.
c.       Blower switch pada posisi high.
d.      Sebaiknya supaya pengisian lebih akurat gunakan timbangan elektronik digital dengan ketelitian 5 gram.
e.       Jangan mengisi refrigerant melebihi ketentuan, karena dapat merusak kompresor.



Uji kemampuan pendinginan sistem AC, yakni:  
Setelah kita melakukan pengisian refrigerant, maka kita dapat melakukan pengetesan kemampuan pendinginan dari instalasi  pada AC, yakni:
a         Pasangkan pengukur tekanan (pressure gauge) pada kedua katup service.
b        Hidupkan mesin mobil dan tetapkan putarannya pada 1500 rpm, kemudian lakukan pengecekan sehingga mencapai kondisi normal seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini:
 
gambar :Kondisi normal paad manifold gauge
c         Putar posisi temperature control pada maximum cool dan motor blower pada posisi HI.
d        Buka semua pintu mobil agar keadaan udara luar dapat disamakan dengan keadaan udara didalam mobil.
e         Pada lubang hembusan angin evaporator (outlet grille) pasangkan thermometer kembar pada lubang masuk udara (air inlet evaporator) atau psycometer, dengan cara thermometer pertama dipakai untuk mengukur suhu sebagai mana biasa dan satunya lagi dipakai untuk mengukur suhu dengan cara membungkus bola air raksa  dengan kain yang dibasahi, sehingga dengan demikian penunjukkan kedua thermometer tersebut berbeda suhu yang ditunjukkan oleh thermometer kedua.
 
Gamabr : pemasangan thermometer dalam ruangan

Tetapkan tekanan pada saluran tinggi (high side) berkisar antara   ini dapat dicapai dengan cara :
o   Bila tekanannya lebih rendah dari , maka kita tutup permukaan kondensor sehingga tekanannya pada high side akan naik.
o   Bila tekanannya lebih tinggi dari maka kita siram permukaan kondensor dengan air sehingga tekanannya akan turun.
 
Gambar : menyiram permukaan kondensor dengan air sehingga tekanannya akan turun.

A.      PEMBAHASAN / ULASAN
              Setelah adanya studi lapangan yang penulis lakukan dengan seksama maka banyak ditemukan pengetahuan baru baik dari system K3, langkah pengerjaan maupun bahasa kerja mekanik saat di lapangan.Hal ini merupakan salah satu kesempatan yang sangatlah bagus untuk menambah pengalaman bagi penulis sendiri khususnya.
              Selain itu saat di dalam industry penulis juga sanagt terkesan bahwa didalam sebuah industry besar maka penerapan K3 sangatlah diutamakan dari pada yang lainnya.Hal ini menggambarkan bahwa seluruh elemennya sangat memperhatikan dunia kesehatan juga sebagai salah satu langkah untuk lebih meningkatkan kualitas perusahaannya. Mengutamakan K3 dalam bekerja juga sangatlah berpengaruh kepada citra sebuah perusahaan karena apabila sebuah perusahaan tidak pernah melakukan kecelakaan kerja dan selalu bekeja sesuai dengan SOP yang ada maka perusahaan tersebut juga akan banyak mendapatkan thunder untuk pengerjaan bidang lainnya.  
              Saat melakukan studi kasus di lapanagan penulis juga telah banyak menemukan masalah-masalah, baik dari masalah alat ataupun masalah komunikasi dengan antar sesama mekanik.Tetapi dengan adanya bekal dari kampus dan kemampuan penulis untuk menjalin komunikasi dengan para supervisor dan mekanik yang ada maka semua masalah yang ada bisa dicarikan solusinya sehingga penulis juga sangat senang atas terbinanya jalinan komunikasi yang sangat baik antar sesama.
              Harapan penulis untuk kedepannya yakni agar tercapainya sebuah jalinan yang baik antara semua elemen perusahaan agar dapat menghasilkan sesuatu yang berkualitas, selain itu juga akan lebih menambah pendapatan atau keuntungan perusahaan tersebut. Dalam hal yang lain penulis juga berharap agar perusahaan lebih intens menjalin kerjasama dengan dunia pendidikan baik Universitas maupun Sekolah, karena ini merupakan salah satu jembatan untuk lebih memberikan peluang untuk putra-putri bangsa sebagai generasi masa depan untuk lebih mengenal dunia industry sejak dini. 




BAB III 




                                                                                                                          
  PENUTUP
      A.    Kesimpulan
Excavator merupakan salah satu alat berat yang memerlukan perawatan yang berkala pada sistem AC. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar terciptanya kenymanan operator saat mengoperasikan unit excavator.
Perawatan excavator dapat dilakukan seperti pengecekan rutin pada sistem AC. Dengan demikian, maka excavator dapat berfungsi secara continue sehingga tidak merugikan perusahaan.
Selain itu, kita juga perlu melakukan pemeriksaan pada komponen excavator sehingga tidak terjadi insiden pada saat bekerja. Komponen yang perlu diperiksa antara lain bagian evaporator,
Di dalam pengoperasian excavator kita harus memperhatikan aba-aba pengoperasian. Kita juga harus memperhatikan posisi yang sesuai untuk bekerja sehingga excavator dapat bekerja dengan baik.

     B.     Saran
      Di dalam perusahaan atau industry besar khususnya di PT. kobexindo Tbk Semua kegiatan pada saat akan bekerja maupun sesudah bekerja telah baik. Sebelum bekerja dilakukan Safety Meeting pagi yang bertujuan untuk mngetahui apa yang akan dikerjakan dan berbagi informasi terbaru serta sebagai upaya pencegahan agar tidak terjadi insiden dan masalah pada saat bekerja. Pada saat suasana Safety  Meeting ini juga dapat memecahkan masalah dilapangan serta untuk menjalin kekompakan dan kerjasama tim.Untuk itu, meeting pagi ini harus kita lakukan setiap paginya.
Pada saat bekerja jangan lupa mengutamakan keselamatan. Karena keselamatan itu adalah hal yang terpenting di dalam kehidupan kita. Apabila terjadi hal yang perlu menghentikan pekerjaan maka berhentilah bekerja. Karena apabila kita paksakan maka dapat menimbulkan sebuah insiden yang merugikan kita dan perusahaan.
Untuk mahasiswa yang akan melaksanakan Pengalaman Lapangan Industri (PLI) perbanyaklah bertanya atau berkonsultasi dengan supervisor. Karena dengan kita bertanya,  maka kita akan lebih banyak mendapatkan pengalaman sehingga dapat memecahkan masalah saatdi lapangan.


















DAFTAR PUSTAKA


PT. Kobexindo tractors. 2012. Operation Managemen Maintenance. Jakarta: Assembly excavator doosan

PT. Kobexindo tractors.2011.exavator modul training.Jakarta: Doosan exavator

Unit HubunganIndustri, 2011. Buku Panduan Praktek Lapangan Industri.  Padang: FakultasTeknik - UniversitasNegeri Padang.

OMM (Operation Managemen Maintenance). 2010. DX700Lc Doosan. USA: Kobexindo Tractors

PT. Caterpillar, 2012. Shop manual APLTCL034 Air Conditioning. Jakarta : Caterpillar

OMM  (Operation Managemen Maintenance).  2002. S470LC-V Doosan. USA : Kobexindo Tractors

PT. Cipta Kridatama.2012. Modul Training. Pondok labu. Caterpillar excavator

Darmanto 2011.MengenalPelumasPadaMesin. Jurnal Momentum, Vol 7 hal 5-
         10 FakultasTeknikUniversitas Wahid Hasyim Semarang