LAPORAN
PENGALAMAN
LAPANGAN INDUSTRI
PERAWATAN AIR CONDITIONER (AC) EXCAFATOR DOSSAN L250
DI PT. KOBEXINDO TRACTORS PEKANBARU
Diajukan Sebagai
Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Mata Kuliah
Pengalaman
Lapangan Industri Semester
Oleh:
AGUS SUPARNO
1208207 / 2012
JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI
PADANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas keadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya sehinggapenulis dapat menyelesaikan laporan
dan kegiatan pengalaman lapangan industry yang penulis laksanakan mulai dari
tanggal 05 Januari 2014 sampai 05 Maret 2015 dengan judul laporan kegiatan
harian di PT.Kobexindo tractors pekanbaru .
Pengalaman lapangan industry merupakan suatu program
dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang yang harus dilaksanakan oleh
mahasiswa dansalah satu jembatan penghubung antara industry dengan lembaga
pendidikan. Pelaksanaan Praktek Lapangan Industi bagi mahasiswa bertujuan untuk
menambah wawasan di dunia industry, sebagai acuan untuk memasuki dunia kerja.
Dalam pelaksanaan penagalaman lapangan industry yang
telah penulis laksanakan, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga
penuis dapat melaksanakan PLI dengan baik dan dapat menulis laporan. Untuk itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1.
Bapak Dr. Ganefri,M.Pd selaku
Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.
2.
Bapak Drs. Bahrul Amin, ST,
M.Pd selaku kordinator PLI Fakultas Teknik.
3.
Bapak Drs. Martias, M.Pd selaku
Ketua Jurusan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Unversitas Negeri Padang.
4.
Bapak Drs. H. Daswaman, M.Pd
selaku pembimbing dalam pembuatan laporan PLI.
5.
Bapak Panji M Sbastian selaku
Head repair & maintenance dan sekaligus Supervaisor penulis di PT. Kobexindo Tractors. Tbk.
6.
Bapak Drs. Darman, M. Pd selaku
koordinator PLI di Jurusan Teknik Otomotif
7.
Seluruh Dosen Teknik Otomotif
yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
8.
Bapak-bapak dan seluruh Mekanik
dan staf PT. Kobexindo yang selalu
memberiakan arahan dan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
9.
Kedua Orang tua yang telah memberikan
dorongan, nasehat serta do’a sehingga penulis dapat menjalani PLI dengan
semangat dan sungguh-sungguh.
10.
Seluruh rekan-rekan Teknik
Otomotif D3 dan S1 angkatan 2012.
Penulis menyadari bahwa laporn Pengalaman Lapangan
Industri yang penulis susun masih jauh dari kesempurnaan baik secara tulisan
maupun yang terkandung dalam laporan Pengalaman Lapangan Industri ini. Untuk
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak sehingga penulis
dapat menyempurnakan laporan selanjutnya.
Padang,
April 2015
Agus Suparno
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDU.................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN....................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... iii
KATA PENGANTAR........................................................................................... iv
DAFTAR ISI........................................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN
A.
Latar belakang pelaksanaan
kegiatan Pengalaman Lapangan Industri Fakutas Teknik Universitas Negeri Padang....................................................................................................... 1
B.
Deskripsi Perusahaan...................................................................................
1.
Sejaah Perusahaan............................................................................... 2
2.
Struktur Perusahaan............................................................................ 4
3.
Bidang Kerja Perusahaan.................................................................... 4
C.
Pelaksanaan Kegiatan Pengalaman
Lapangan Industeri............................ 6
BAB II. PEMBAHASAN
A.
Teori Dasar............................................................................................... 11
1.
Alat Berat......................................................................................... 11
2.
Excavator.......................................................................................... 11
3.
Perawatan......................................................................................... 12
4.
Air Conditioner................................................................................. 13
5.
Proses Pengerjaan............................................................................. 18
6.
Pembahasan/Ulasan................................................................................. 39
BAB III. PENUTUP
A.
Kesimpilan ................................................................................................ 41
B.
Saran.......................................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 43
LAMPIRAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pelaksanaan
Praktek Lapangan Industri (PLI)
Latar belakang pelaksanaan praktek lapangan
industri penulis
angkat sebagai judul pada laporan ini adalah berhubungan dengan perawatan sistem AC pada unit
excavator guna merawat unit excavator dengan baik sehingga unit dapat dioperasikan lebih lama dan nyaman.
Maka dari itu penulis mencari tempat praktik industri yang berhubungan dan berkaitan
dengan alat berat khususnya pada unit excavator. Dalam laporan ini penulis mencoba
untuk melaporkan dan menganalisis servis berkala pada sistem AC di PT. Kobexindo Tractors Tbk, yang
membidangi sorum unit alat berat resmi khususnya excavator merek Doosan.
Kata Periodic maintenance service,
yang akan mendalami ilmu dalam penanganan service berkala pada sistem AC, biasanya pada
alat berat memang sangat penting sekali dengan perawatan karena pada unit
excavator yang mempunyai fasilitas
sistem AC sanagtlah penting demi kenyaman operator,
oleh karena banyaknya cara perawatan dalam unit excavator dan banyaknya komponen
pada excavator sehingga ada beberapa periode untuk melakukan perawatan.
Penulis memilih judul perawatan berkala sistem AC karena penulis ingin
mendalami ilmu mengenai perawatan sistem
AC unit excavator secara detail karena didalam kampus hal ini tidak penulis
dapatkan pada mata kuliah alat berat artinya hanya teoris aja pada saat kuliah alat berat
dan tidak melakukan perawatan secara langsung pada unit, hal ini disebabkan unit
excavator belum ada dalam workshop jurusan teknik otomotif sehingga penulis
ingin mendalami pada unit excavator.
Disebabkan rasa kurang pengetahuan
yang di dapat pada saat kuliah dan ingin mengetahui lebih lanjut maka penulis ingin
mempelajari sistim perawatan berkala
sistem AC pada unit excavator dosan DX 225 Lca dan bagaimana
cara perlakuan saat perawatanya di PT. Kobexindo Tractors Tbk Pekan baru.
Penulis berharap, apa yang ada di
paparkan di laporan praktik lapangan industri ini bertujuan untuk melaporkan pengalaman selama
industry di PT. Kobexindo Tractors Tbk.
1. Tujuan Praktik Lapangan Industri
a.
TujuanUmum
Tujuan umum dari praktik lapangan industry adalah :
1)
Penulis dapat mengetahui bagaimana cara perawatan berkala sistem AC pada unit
excavator Doosan Dx 225 Lca
2)
Penulis dapat mengetahui bagaimana
proses perawatan berkala sistem AC
pada unit excavator Doosan Dx 225 Lca
3)
Penulis dapat mengetahui bagaimana
cara perawatan pada sistem AC
4)
Penulis dapat melakukan perbaikan
dan penggantian jika mengalami kerusakan pada unit excavator Doosan dx 225 lca
b.
Tujuan khusus
Tujuan khusus dari dilaksanakanya praktik lapangan
industri ini adalah :
1)
Penulis mampu melakukan perawatan sistem AC pada unit
excavator Doosan dx 225 lca serta mengetahui gejala-gejala kerusakan pada unit excavator.
2)
Penulis mampu memeriksa gangguan pada sistem AC dan memberikan perlakuan perbaikan pada sistem AC.
3)
Penulis mampu menganalisa gejala kerusakan sistem AC pada unit
excavator Doosan dx 225 lca
4)
Penulis mampu melakukan pengujian pada unit
setelah dilakukan perlakuan perawatan atau service
2. TempatPelaksanaanPrakteklapanganIndustri
Perusahaan tempat pelaksanaan praktek lapangan indstri ditentukan sendiri oleh yang
bersangkutan berdasarkan saran-saran atau kriteria yang diberikan
coordinator PLI Fakultas Teknik UNP. Kriteria yang disarankan adalah sebagai berikut :
a.
Perusahaan yang dipilih adalah perusahaan
yang mempnyai atau memiliki tenaga ahli yang dapat membimbing mahasiswa dalam kegiatan PLI
pada perusahaan.
b.
Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan bidang keahlian studi mahasiswa yang
bersangkutan.
Berdasarkan criteria diatas dan dengan persetujua kepala koordinator
PLI, ketuajurusan, pembimbing PLI dan semua pihak yang bersangkutan, maka penulis melakukan praktik di PT.
Kobexindo Tractors Tbk, yang beralamat di jalan soekarno-hatta no 36G
pekanbaru.
3. WaktuPelaksanaan PLI
PLI ini dilaksanakan dalam bentuk fleksibel artinya seberapa lama
mahasiswa memperoleh data dan paling lama dua bulan dari tanggal 05 Januari 2015 sampai 05 Maret 2015.
B. Deskripsi Tentang Perusahaan / Industri tempat pelaksanaan PLI
PT. Kobexindo Tractors Tbk yang
beralamat di jalan soekarno-hatta no. 36g pekanbaru merupakan dealer resmi
unit alat berat pabrikan Doosan, PT. Kobexindo sendiri merupakan cabang dari kobexindo yang ada di Jakarta. Selain dealer PT.
kobexindo juga bergerak dibidang service,dan Spare part.
C. Struktur Organisasi PT. Kobexindo Tractors Tbk
Struktur organisasi yang digunakan pada PT.
Kobexindo Tractors Tbk adalah jenis garis dan staf, artinya koordinasi terjadi antara pimpinan dan staf. Perintah kerja langsung dari pimpinan ke staf dibawahnya dan seterusnya. Adapun bagain struktur organisasinya yaitu terlampir dalam laporan.
D.
Perencanaan Kegiatan Pengalaman Lapangan Industri
Rencana kegiatan Pengalaman Lapangan Industri ini, kami mengharapkan dapat melaksanakan
kegiatan mulai tanggal 27 Desember 2014 sampai 27 Februari 2015. Jadwal tersebut dapat mengalami perubahan
berdasarkan kesepakatan dengan pihak industri. Rincian kegiatan dapat di lihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel 1. Jadwal kegiatan pelaksanan Pengalaman Lapangan Industri
No
|
Tanggal
|
Kagiatan
|
Catatan
|
|
1
|
16Juni 2014
|
Kedatangan di Perusahaan
|
Tanggal dan lama kegiatan ini dapat berubah sesuai dengan kondisi dan
kebijakan perusahaan
|
|
2
|
24 - 29Juni 2014
|
Orientasi Lapangan
|
|
3
|
30 juni
- 10 Agustus 2014
|
Kegiatan pengambilan data dan ikut serta pada proses bekerja
|
|
4
|
12 Agustus
2014
|
Penyusunan Laporan
|
|
5
|
14
Agustus 2014
|
Meninggalkan tempat praktik lapangan industri
|
|
6
|
|
|
16 Agustus 2014
|
Kembali ke kampus
|
|
|
|
|
|
|
|
|
E.
Pelaksanaan Kegiatan Pengalaman Lapangan Industri
Dalam pelaksanaan kegiatan Pengalaman
Lapangan Industri (PLI) ini mulai dilaksanakan dari tanggal
27 Desember
2014 sampai 27 Februari 2015. Dengan adanya kesepakatan dari pihak perusahaan dengan kami sebagai pengusul praktik industri sehingga proses pelaksanaan Pengalaman Lapangan Industri (PLI)
dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Dalam pelaksanaan
Pengalaman Lapangan Industri (PLI) yang telah dilaksanakan, penulis sangat banyak mendapatkan ilmu
baik ilmu dunia industri, komunikasi dan ilmu kedisiplinan dalam dunia kerja.Selain itu dalam pelaksanaan
Pengalaman Lapangan Industri (PLI) juga banyak masalah yang penulis belum ketahui, misalnya management atau pengaturan sistem kerja setiap mekanik atau pekerjanya dan masalah-masalah internal lainnya. Untuk mengatasi masalah yang
ada khususnya masalah perbaikan atau perawatan pada alat berat penulis berkonsultasi dengan supervisor, mekanik,
dan menambahnya dengan mencari referensi
diinternet serta catalog yang tersedia di perusahaan tersebut sehingga penulis dapat memahami dan mendapatkan
solusi untuk memecahkan masalah tersebut.
Untuk memperjelas job atau kegiatan penulis saat melaksanakan praktik kerja industri maka dapat melihat table
kegiatan yang dilakukan saat diindustri di bawah ini:
Tabel 2. Daftar kegiatan pelaksanan
Pengalaman Lapangan Industri
No
|
Hari / Tanggal
|
Kegiatan
|
Pembimbing Lapangan
|
1.
|
Senin/5 Januari 2015
|
·
Perkenalan dan adaptasi
·
Observasi
|
Panji M Sbastian
|
2.
|
Selasa/6 Januai 2015
|
Duduk-duduksambilmembaca OMM (operational managemen
maintenance)
|
Gigihprayogi
|
3.
|
Rabu/7 Januari 2015
|
Training dasarmekanik
|
Panji s bastian
|
4.
|
Kamis/8 Januari 2015
|
Training
pembongkarandanperawatan engine excavator
|
GigihprayogidanPanji s bastian
|
5.
|
Jumat/9 Januari 2015
|
·
Training perawatanmenggunakanelektronik program (program
analisispelumasan) dan scanner analysis engine
·
Melakukanobservasialat
|
GigihPrayogi
|
6.
|
Sabtu/10 Januari 2015
|
Diberitugasmaterievaluasi
training
|
Panji S Bastian
|
7.
|
Senin/12 Januari 2015
|
Melakukanpembongkaran
piping pada unit grader
|
GigihPrayogi
|
8.
|
Selasa/13 Januari 2015
|
·
Tune Up Engine exavator
·
Servis berkala 2500 jam unit excavator
|
GigihPrayogi
|
9.
|
Rabu/14 Januari 2015
|
Ganti radiator
Doosan dx
500
|
GigihPrayogi
|
10.
|
Kamis/15 Januari 2015
|
Perbaikan travel motor
pada unit excavator
|
GigihPrayogi
|
11.
|
Jumat/16 Januari 2015
|
Perbaiki lampu
kabinexavator
|
Saiful
|
12.
|
Sabtu/17 Januari 2015
|
·
Ganti oli dan ganti saringan oli
|
Saiful
|
13.
|
Senin/19 Januari 2015
|
·
Perbaiki kaca Spion
|
Saiful
|
14.
|
Selasa/20 Januari 2015
|
·
Ganti Speed sensorpada Doosan dx225lc
·
Ganti saringan dan oli
|
Saiful
|
15.
|
Rabu/21 Januari 2015
|
·
Ganti oli dan Saringan grader
·
Ganti oil
|
Saiful
|
16.
|
Kamis/22 Januari 2015
|
Memeriksadanmemperbaikihidrolik
pump
|
GigihPrayogi
|
17.
|
Jumat/23 Januari 2015
|
Ganti van
radiator exavator
|
GigihPrayogi
|
18.
|
Sabtu/24 Januari 2015
|
tidakadakerjaanhanyaduduk
di ruangmekanik
|
----
|
19.
|
Senin/26 Januari 2015
|
Pemeriksaandengan PAP
Melihatkeausankomponen
|
Saiful
|
20.
|
Selasa/27 Januari 2015
|
·
Mengganti throtel sensor
|
GigihPrayogi
|
21.
|
Rabu/28 Januari 2015
|
·
Ganti terminal relay lampu utamaexavator
|
Saiful
|
22.
|
Kamis/29 Januari 2015
|
·
Servis berkala 5000 jam
|
Saiful
|
23.
|
Jumat/30 Januari 2015
|
·
Servis berkala
2500
jam Doosan dx2500lc
|
Saiful
|
24.
|
Sabtu/31 Januari 2015
|
Perbaikan swing gear
pada excavator Doosan dx225lc
|
Saiful
|
25.
|
Senin/2 Februari 2015
|
Perbaikan swing motor
pada unit excavator dx225lc
|
Saiful
|
26.
|
Selasa/3 Februari 2015
|
Service berkala 7500 jam
Doosan dx225lc
|
Saiful
|
27.
|
Rabu/4 Februari 2015
|
Penggantianbateraidanpemasangan
fuse
|
Ari
|
28.
|
kamis/5 Februari 2015
|
Melakukandiskusidenganmekanik
|
Ari, saiful, gigih, panji
|
29.
|
Jum’at/6 Februari 2015
|
Tidakadakerjaan
|
------
|
30.
|
sabtu/7 Februari 2015
|
Tidakadakerjaanhanyaduduk-duduksambilbacakatalog
unit
|
---------
|
31
|
Senin/9 Februari 2015
|
Melakukanperawatan
engine 10000 jam unit excavator dx225lc
|
Saiful
|
32
|
Selasa/10 Februari 2015
|
Mengganti unit motor
travelpada unit excavator
|
Saiful
|
33
|
Rabu/11 Februari 2015
|
Melakukanperawatan
engine 2500 pada excavator
|
Ari
|
34
|
Kamis/12 Februari 2015
|
Melakukanpenggantian
piping pada boom
|
Saiful
|
35
|
Jum’at/13 Februari 2015
|
Melakukanpergantianrolerpadaswing
excavator
|
Saiful
|
36
|
Sabtu/14 Februari 2015
|
Hanyaduduk-dudukdanmembacakatalog
|
---------
|
37
|
Senin/16 Februari 2015
|
LIBUR LEBARAN IDULFITRI
|
----------
|
38
|
Selasa/17 Februari 2015
|
Melakukanperbaikan swing
pada unit excavator
|
Saiful
|
39
|
Rabu/18 Februari 2015
|
Melakukanpengechekankeausanpada
swing menggunaka program analysis pelumas (PAP)
|
GigihPrayogi
|
40
|
Kamis/19 Februari 2015
|
Penggantian swing gear
pada unit excavator dx225lc
|
Saiful
|
41
|
Jum’at/20 Februari 2015
|
Perbaikan travel motor
|
Saiful
|
42
|
Sabtu/21 Februari 2015
|
Melakukanperbaikanelistrikan
|
Saiful
|
43
|
Senin/22 Februari 2015
|
Mengurusnilaidantandatangan
di perusahaan
|
GigihPrayogidanPanji S Bastian
|
44
|
Selasa/24 Februari 2015
|
-
|
-
|
45
|
Rabu/25 Februari 2015
|
-
|
-
|
46
|
Kamis/26 Februari 2015
|
-
|
-
|
47
|
Jum’at/27 Februari 2015
|
-
|
-
|
48
|
Sabtu/28 Februari 2015
|
-
|
-
|
49
|
Senin/2 Maret 2015
|
-
|
-
|
50
|
Selasa/3 Maret 2015
|
-
|
-
|
51
|
Rabu/4 Maret 2015
|
-
|
-
|
52
|
Kamis/5 Maret 2015
|
-
|
-
|
BAB II
PEMBAHASAN
A. ASPEK-ASPEK TEORITIS
1.
ALAT BERAT
Menurut OMM (2012; 11) Alat berat adalah
alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan
pembangunan suatu struktur bangunan. Alat
berat merupakan faktor penting didalam proyek, terutama proyek-proyek kontruksi
maupun pertambangan dan kegiatan lainnya dengan skala yang besar.
Didalam perusahaan baik Dunia Usaha maupun
Dunia Industry (DU/DI) pasti juga tidak akan terlepas dari peran alat berat
karena penggunaan alat berat sangat bermanfaat bagi semua elemen. Selain
sebagai daya bantu untuk manusia dalam menyelesaikan pekerjaan atau job alat
berat juga bisa dijadikan sebagai aset perusahaan untuk lebih memperlancar
usahanya.
Dunia global ini juga terus berkembang dan
terus menciptakan karya inovasinya dan salah satunya merambah pada dunia alat
berat yang mulai saat ini telah banyak model dan fungsi sesuai dengan kebutuhan
saat ini sehingga bangsa pasar tidaklah sulit untuk mengenalkan dan mnejelaskan
kepada konsumennya.
2.
EXCAVATOR
Menurut
Kobexindo modul training (2011 ; 23) Excavator
merupakan salah satu alat berat yang sering ada disekitar kita dan sering juga
disebut sebagai alat penggali. Excavator juga banyak digunakan dalam
industri-industri besar seperti tambang semen, tambang minyak dan lain
sebagainya. Alat berat jenis ini juga banyak mempunyai fungsi dan dapat juga
dimodifikasi sesuai dengan permintaan di lapangan.
3.
PERAWATAN
OMM
(2010 ; 15) perawatan alat berat khususunya excavator adalah aktivitas terhadap
alat berat atau unit yang bertujuan agar kondisi dan unjuk kerja alat tersebut
selalu dalam keadaan kondisi sesuai spesifikasinya, adapun tujuan lain mengapa
perawatan pada alat berat ini dilakukan yaitu:
a.
Alat mampu bekerja secara
efektif dan efisien
b.
Kerusakan mendadak menjadi
minim
c.
Kesiapan alat untuk beroperasi
tinggi
d.
Biaya operasi relatif lebih
rendah
e.
Usia alat menjadi optimum
f.
Keamanan atau safety selalu
terjamin
g.
Harga bekas menjadi tinggi
4.
SISTEM PENGKONDISIAN UDARA
Dalam unit excavator ada beberapa komponen
utama yang menjadi topik awal dalam pembahasan perawatan yaitu tentang sistem
AC. Sistem AC (air conditioner) merupakan peralatan yang didesain memiliki
empat fungsi, yaitu mengontrol temperatur, mengontrol sirkulasi udara,
kelembaban, dan memurnikan udara. Air
Conditioning (AC) atau alat pengkondisi udara merupakan modifikasi pengembangan
dari teknologi mesin pendingin. Alat ini dipakai bertujuan untuk memberikan
udara yang sejuk dan menyediakan uap air yang dibutuhkan bagi tubuh. Penggunaan
AC ini sering ditemui di daerah tropis yang terkenal dengan musim panas. Suhu
udara pada saat musim panas yang sedemikian tinggi dapat mengakibatkan
dehidrasi cairan tubuh yang dapat mengakibatkan kematian.
Selain itu, AC dimanfaatkan sebagai pemberi
kenyamanan. Di lingkungan tempat kerja AC juga dimanfaatkan sebagai salah satu
cara dalam upaya peningkatan produktivitas kerja. Karena dalam beberapa hal
manusia membutuhkan lingkungan udara yang nyaman untuk dapat bekerja secara
optimal. Tingkat kenyamanan suatu ruang juga ditentukan oleh temperatur,
kelembaban, sirkulasi dan tingkat kebersihan udara.
a.
Komponen utama
1.
Kompresor
Kompresor merupakan
komponen yang bekerja memompa refrigerant agar dapat bersikulasi ke seluruh
unit AC mobil, sehingga terdapat perbedaan tekanan, baik sebelum atau sesudah
masuk refrigerant sebagai ‘darahnya’.
2. Kondensor
Kondensor adalah
alat penukar panas, lebih tepatnya membuang panas dari refrigerant
setelah dikompresi oleh kompresor. Sebelum masuk ke kondensor, temperatur
refrigerant masih tinggi, tetapi di dalam kondensor temperatur refrigerant
didinginkan oleh udara dengan bantuan kipas(extra fan). Setelah keluar dari
kondensor, temperatur refrigerant menjadi lebih dingin. Fungsi kondensor mirip
dengan radiator yang mendinginkan air pada mesin mobil.
3. Katub Ekspansi (Orifice Tube)
Komponen ini berfungsi tekanan dam
temperatur refrigerant, sehingga menimbulkan efek dingan pada evaporator
sebelum diembuskan ke ruang kabin.
4.
Evaporator
Evaporator
merupakan sebuah alat penukar panas, yaitu mengubah refrigerant (freon) dari
yang semula berwujud cair berubah menjadi gas (berlawanan dengan fungsi
kondensor).
b.
Komponen
pendukung
1.
Receiver
Receiver
merupakan tempat penyimpanan refrigerant sementara setelah dicairkan oleh
kondensor sebelum masuk ke katup ekspansi. Fungsi lainnya adalah penyaring
kotoran dalam sistem sirkulasi AC. Kerusakan receiver seringkali sebabkan
adanya timbunan yang terbawa oleh kondensor dan menyebabkan penyumbatan. Jika
receiver (filter dryer) rusak, suhu AC menjadi tidak stabil dan seringkali
berubah-ubah. Receiver (filter dryer) juga berfungsi memisahkan kadar air dan
kotoran yang terbawa saat bersikulasi bersama refrigerant.
2.
Accumulator
Accumulator
berfungsi sebagai alat penampung sementara refrigerant cair yang bertemperatur
rendah, serta campuran minyak pelumas dari evaporator. Bahan refrigerant yang
telah disimpan dan berupa gas, dialirkan dari bagian atas accumulator melalui
saluran isap menuju ke kompresor. Accumulator juga berfungsi mencegah
refrigerant cair agar tidak mengalir ke kompresor. Sebab, refrigerant yang
masuk ke kompresor harus dalam bentuk gas atau uap.
3.
Minyak
pelumas (oli kompresor)
Oli
Kompresor pada sistem AC berfungsi sebagai pelumas bagian-bagian kompresor yang
bergesekan, sehingga mampu meredam panas dan melancarkan pergerakan
bagian-bagian kompresor. Sebagian kecil dari oli kompresor bercampur dengan
refrigerant(freon) dan ikut bersikulasi melewati kondensor dan evaporator.
.
B. PROSES PENGERJAAN
Sebelum
melakukan perawatan
pada sistem AC (air condition)
pada alat berat maka harus memperhatikan keselamatan kerja terlebih dahulu
sebelum bekerja. Harus diikuti ketika memperbaiki air condition sistem,
mengoperasikan alat-alat yang dilengkapi air condition atau penanganan bahan
pendingin.
1.
Gunakan kaca mata pengaman. Bahan pendingin yang mengenai mata
dapat mengakibatkan cedera serius
2.
Jangan gunakan bahan pendingin yang mengandung panas berlebih
selama proses pengisian. Jangan terkena panas secara langsung. Gunakan
penampungan yang berisi air yang tidak lebih dari suhu 52°C (125°F).
3.
Jangan membuang refrigerant ke udara luar.
Dapat mengakibatkan kerusakan pada lapisan ozon, Refrigerant 12 saat seseorang
membuka dapat menghasilkan api dan gas phosgene yang mematikan.
4.
Selalu bekerja pada area bervetilasi yang
baik. Menghirup refrigerant, walau hanya sedikit, dapat berakumulasi dan
berakibat sakit kepala ringan. Refrigerants juga dapat berakibat iritasi mata,
hidung dan tenggorokan.
5.
Jangan mencampur R-134a dengan udara untuk
pengetesan kebocoran. Saat tekanan turun campuran tersebut dapat meledak.
6.
Saat pengisian sistem pada kondisi engine
running, pastikan high pressure valve pada posisi tertutup.
a. Proses melakukan perawatan pada sistem AC pada excavator
Setiap komponen memiliki masa usia pakai, sehingga tidaklah selamanya
sebuah komponen akan bertahan dan berfungsi sebagaimana mestinya. Adapun cara
melakukan perawatan sistem AC pada alat berat yaitu:
1.
Pengecekan Visual , pada saat mesin mati (engine
off)
Untuk mencapai Performance air conditioning system yang baik
adalah salah satunya dalam memberikan preventive maintenance atau major repair. Saat melakukan performance test, tahapan pertama adalah visual
inspection pada komponen air conditioning system. Visual inspection dilakukan
saat engine off.
Gambar 1.1
Compressor
drive belt rusak atau longgar.
Drive belt yang rusak harus
diganti. Saat memasang belt baru atau mengencangkan belt yang kendor, gunakan
Caterpillar belt tension gauge. Lihat Service Manual untuk spesifikasi
kekencangannya. Periksa condensor bebas dari sampah, kotoran dan debu yang
dapat menghambat aliran udara. Aliran udara yang kurang melalui condensor dapat
mengakibatkan pendinginan yang buruk dan awal dari kerusakan kompressor.
Gambar 1.2
Blower evaporator atau kipas hanya dapat bekerja secara
efektif apabila saluran udara masuk bersih.
Kondensasi terjadi apabila ada kotoran yang
terjebak dan debu pada blower bagian dalam dari evaporator. Kotoran dan debu
dapat membentuk lapisan sebagai hambatan aliran udara evaporator.
Periksa aliran
udara bersih dan aliran filter udara. Bersihkan atau ganti filter jika
diperlukan.
Gambar 1.3
Periksa blower
motor untuk pengoperasian yang sesuai.
Operasikan blower motor pada semua
kecepatan. (Putar key switch ON jika
diperlukan untuk mematikan power ke blower motor.) Lakukan perbaikan jika
aliran udara tidak meningkat saat kontrol dirubah dari low speed ke higher
speed, jika motor noisy dan atau jika motor failed untuk dioperasikan di
beberapa kecepatan.
Gambar 1.4
Operasikan air ducts
and kontrol louver. Kontrol tersebut harus dapat bergerak bebas.
Setelah
dilakukannya pengecakan pada saat mesin mati maka langkah selanjutnya yaitu
melakukan penvakuman saat mesin mati. Dan pemvakuman dilakukan sebelum melakukan pengisian refrigerant dan oli compressor. Adapun langkah pengerjaanya sebagai berikut:
1.
Pasangkan manifold gauge tetapi
kunci terlebih dahulu kedua katup manifold gauge sebelum memasang manifold
gauge ke intlet pompa vakum.
2.
Sambungkan hose tengah
(berwarna kuning) pada manifold gauge ke inlet pompa vakum, hose tekanan tinggi
pada (berwarna merah atau HI) ke service valve tekanan tinggi pada kompresor
dan hose tekanan rendah (berwarna biru atau LO) ke service valve tekanan rendah
pada kompresor.
3.
Hidupkan pompa vakum dalam
posisi saluran output tertutup selama beberapa menit supaya sirkulasi minyak
pelumas kompressor normal.
4.
Buka kedua katup LO dan HI dan
pompa vakum dijalankan (pemvakuman).
5.
Amati jarum pengukur pada manifold
gauge bila menunjukkan tekanan minus 60 cm Hg (sesudah pompa vakum dijalankan
selama ± 15 menit), maka po[mpa vakum dihentikan dulu (dimatikan) dan kedua
katup LO dan HI ditutup kembali.
6.
Tunggu sekitar 5 menit untuk
memperhatikan apakah jarum indikasi yang sudah mencapai 60 cmHg tadi kembali ke
0 atau tidak.
“Bila
jarum indikasi mulai turun atau mendeteksi skala 0 hal ini menandakan ada
kebocoran pada sistem. Dan bila jarum pengukur tegangan LO tetap pada bilangan
60 cmHg
selama ±
5 menit, ujung hose berwarna kuning dilepas dari pompa vakum dan dipasang pada
kaleng service untuk mengeluarkan udara
didalam slang kuning maka mur yang mengencangkan nieple tengah dipengukur
tegangan manifold dikendurkan sedikit dan baru membuka kaleng service dengan memutar
jarum penusuk. Sehingga gas refrigerant yang memancar keluar dari kaleng
service menekan keluar udara yang berada didalam slang.”
7. Buka katup HI pada manifold gauge agar gas
refrigerant mengalir masuk, sampai jarum pengukur tegangan LO mencapai 1 Kg/cm.
8. Katup HI dan katup service ditutup, lalu
slang kuning yang dihubungkan dengan
kaleng service dibuka dan dipasangkan kembali kepompa vakum untuk mencapai
kevakuman lebih dari 70 cmHg.
9.
Bila pembuangan udara
menghasilkan vakum lebih dari 70 cmHg maka kedua katup HI dan LO ditutup rapat
untuk melakukan pengisian refrigerant.
a. Proses Pengisisn Refrigerant
Proses pengisian refrigerant pada saat mesin belum dihidupkan, yakni:
1. Apabila proses pengisian oli kompresor
telah selesai dan sistem telah divakumkan maka pindahkan ujung slang kuning
yang dipasang pada pompa vakum kepada kaleng service (kaleng refrigerant).
2. Selanjutnya dengan mengendorkan sedikit
mur nipple tengah pada pengukur tekanan manifold untuk mengeluarkan udara
didalam slang tersebut (slang kuning).
3. Selanjutnya katup LO tetap ditutup, dan
katup HI kita buka untuk memasukkan refrigerant dalam bentuk gas dari keleng
service. Untuk mengisi refrigerant diperlukan
kaleng service (
).
Gambar 12 : Pengisian Refrigerant
Saat Mesin Belum Dihidupkan
4.
Kemudian
kita tutup dahulu katup HI dan putaran katup kaleng service (katup keleng
refrigerant) diputar kekanan untuk menutup lubang pemancaran gas keluar.
Proses pengisian
refrigerant pada saat mesin dihidupkan, yakni :
1.
Hidupkan mesin mobil pada
putaran idle dan putar tombol pengatur AC sampai tanda HI.
2.
Kemudian katup LO dibuka dan
katup kaleng service diputar kekiri sehingga refrigerant dapat masuk kedalam
sistem. Naikkan putaran mesin sambil mengamati jarum indikasi dari kedua
pengukur yakni mencapai
kg/cm (bila katup LO ditutup sejenak) dan 15 kg/cm
(pada sisi HI) dan buka kembali katup apabila tekanan berkurang.
“ Pada saat kita membuka katup LO jangan sampai keliru
karena jika katup HI yang terbuka maka gas refrigerant yang sudah meningkat
tekanannya akan mengalir masuk ke dalam kaleng service sehingga dapat
meledakkan kaleng “
Gambar
13 : Pengisian Refrigerant Saat Mesin Dihidupkan
3.
Cek jumlah refrigerant pada
sight glass dan apabila pada sight glass tidak ada lagi gelembung-gelembung,
itu menandakan refrigerant sudah cukup dan jangan mengisi refrigerant pada
sirkulasi terlalau penuh karena dapat mengakibatkan kerusakan pada kompresor
dan belt.
Gambar 14 : Cek Jumlah Refrigerant Pada Sight Glass
4.
Kemudian tutup katup LO dan HI
serta katup pada tabung kemudian matika mesin
dan AC. Setelah itu kita lepas hose dari kedua pentil dan tutup kembali
pentil tersebut.
Ada beberapa hal yang harus kita
perhatikan ketika melakukan pengisian refrigerant dalam kondisi mesin hidup,
yakni:
a. Putaran mesin berkisar 1300 rpm sampai
1500 rpm.
b.
Temperatur control pada posisi
maximum cool.
c.
Blower switch pada posisi high.
d. Sebaiknya supaya
pengisian lebih akurat gunakan timbangan elektronik digital dengan ketelitian 5
gram.
e. Jangan mengisi refrigerant melebihi
ketentuan, karena dapat merusak kompresor.
Uji kemampuan pendinginan sistem AC,
yakni:
Setelah kita melakukan pengisian
refrigerant, maka kita dapat melakukan pengetesan kemampuan pendinginan dari
instalasi pada AC, yakni:
a
Pasangkan pengukur tekanan
(pressure gauge) pada kedua katup service.
b
Hidupkan mesin mobil dan
tetapkan putarannya pada 1500 rpm, kemudian lakukan pengecekan sehingga
mencapai kondisi normal seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini:
gambar
:Kondisi normal paad manifold gauge
c
Putar posisi temperature
control pada maximum cool dan motor blower pada posisi HI.
d
Buka semua pintu mobil agar
keadaan udara luar dapat disamakan dengan keadaan udara didalam mobil.
e
Pada lubang hembusan angin
evaporator (outlet grille) pasangkan thermometer kembar pada lubang masuk udara
(air inlet evaporator) atau psycometer, dengan cara thermometer pertama dipakai
untuk mengukur suhu sebagai mana biasa dan satunya lagi dipakai untuk mengukur
suhu dengan cara membungkus bola air raksa
dengan kain yang dibasahi, sehingga dengan demikian penunjukkan kedua
thermometer tersebut berbeda suhu yang ditunjukkan oleh thermometer kedua.
Gamabr : pemasangan thermometer dalam ruangan
Tetapkan tekanan pada saluran tinggi
(high side) berkisar antara
ini dapat
dicapai dengan cara :
o
Bila tekanannya lebih rendah
dari
, maka kita tutup permukaan kondensor sehingga
tekanannya pada high side akan naik.
o
Bila tekanannya lebih tinggi
dari
maka kita siram permukaan kondensor dengan air
sehingga tekanannya akan turun.
Gambar : menyiram permukaan kondensor dengan air sehingga
tekanannya akan turun.
A. PEMBAHASAN / ULASAN
Setelah adanya studi lapangan yang penulis lakukan dengan seksama
maka banyak ditemukan pengetahuan baru baik dari system K3, langkah pengerjaan
maupun bahasa kerja mekanik saat di lapangan.Hal ini merupakan salah satu
kesempatan yang sangatlah bagus untuk menambah pengalaman bagi penulis sendiri
khususnya.
Selain itu saat di dalam industry penulis juga sanagt terkesan bahwa
didalam sebuah industry besar maka penerapan K3 sangatlah diutamakan dari pada
yang lainnya.Hal ini menggambarkan bahwa seluruh elemennya sangat memperhatikan
dunia kesehatan juga sebagai salah satu langkah untuk lebih meningkatkan
kualitas perusahaannya. Mengutamakan K3 dalam bekerja juga sangatlah
berpengaruh kepada citra sebuah perusahaan karena apabila sebuah perusahaan
tidak pernah melakukan kecelakaan kerja dan selalu bekeja sesuai dengan SOP
yang ada maka perusahaan tersebut juga akan banyak mendapatkan thunder untuk
pengerjaan bidang lainnya.
Saat melakukan studi kasus di lapanagan penulis juga telah banyak
menemukan masalah-masalah, baik dari masalah alat ataupun masalah komunikasi
dengan antar sesama mekanik.Tetapi dengan adanya bekal dari kampus dan
kemampuan penulis untuk menjalin komunikasi dengan para supervisor dan mekanik
yang ada maka semua masalah yang ada bisa dicarikan solusinya sehingga penulis
juga sangat senang atas terbinanya jalinan komunikasi yang sangat baik antar
sesama.
Harapan penulis untuk kedepannya yakni agar tercapainya sebuah
jalinan yang baik antara semua elemen perusahaan agar dapat menghasilkan
sesuatu yang berkualitas, selain itu juga akan lebih menambah pendapatan atau
keuntungan perusahaan tersebut. Dalam hal yang lain penulis juga berharap agar
perusahaan lebih intens menjalin kerjasama dengan dunia pendidikan baik
Universitas maupun Sekolah, karena ini merupakan salah satu jembatan untuk
lebih memberikan peluang untuk putra-putri bangsa sebagai generasi masa depan
untuk lebih mengenal dunia industry sejak dini.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Excavator
merupakan salah satu alat berat yang memerlukan perawatan yang berkala pada sistem AC. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar terciptanya kenymanan operator saat mengoperasikan
unit excavator.
Perawatan excavator dapat dilakukan seperti pengecekan rutin pada sistem AC. Dengan demikian, maka
excavator dapat berfungsi secara continue sehingga tidak merugikan perusahaan.
Selain itu, kita juga perlu melakukan pemeriksaan pada komponen
excavator sehingga tidak terjadi insiden pada saat bekerja. Komponen yang perlu diperiksa antara lain bagian evaporator,
Di
dalam pengoperasian excavator kita harus memperhatikan
aba-aba pengoperasian. Kita juga harus memperhatikan posisi yang sesuai untuk bekerja sehingga excavator dapat bekerja dengan baik.
B. Saran
Di dalam perusahaan atau industry
besar khususnya di PT. kobexindo Tbk Semua kegiatan pada saat akan bekerja maupun sesudah bekerja telah baik. Sebelum bekerja dilakukan Safety Meeting pagi yang bertujuan untuk mngetahui apa yang akan dikerjakan dan berbagi informasi terbaru serta sebagai upaya pencegahan agar tidak terjadi insiden dan masalah pada saat bekerja. Pada saat suasana Safety Meeting ini juga dapat memecahkan masalah dilapangan serta untuk menjalin kekompakan dan kerjasama tim.Untuk itu, meeting pagi ini harus kita lakukan setiap paginya.
Pada saat bekerja jangan lupa mengutamakan keselamatan. Karena keselamatan itu adalah hal yang
terpenting di dalam kehidupan kita. Apabila terjadi hal yang perlu menghentikan pekerjaan maka berhentilah bekerja. Karena apabila kita paksakan maka dapat menimbulkan sebuah insiden yang merugikan kita dan perusahaan.
Untuk mahasiswa yang akan melaksanakan Pengalaman Lapangan Industri (PLI) perbanyaklah bertanya atau berkonsultasi dengan
supervisor. Karena dengan kita bertanya, maka kita akan lebih banyak mendapatkan pengalaman sehingga dapat memecahkan masalah saatdi
lapangan.
DAFTAR
PUSTAKA
PT. Kobexindo tractors. 2012. Operation Managemen Maintenance.
Jakarta: Assembly excavator doosan
PT. Kobexindo tractors.2011.exavator modul training.Jakarta:
Doosan exavator
Unit HubunganIndustri, 2011. Buku Panduan Praktek Lapangan Industri. Padang: FakultasTeknik - UniversitasNegeri Padang.
OMM (Operation
Managemen Maintenance). 2010. DX700Lc Doosan. USA: Kobexindo Tractors
PT. Caterpillar,
2012. Shop manual APLTCL034 Air
Conditioning. Jakarta : Caterpillar
OMM (Operation Managemen Maintenance). 2002. S470LC-V Doosan. USA : Kobexindo
Tractors
PT. Cipta Kridatama.2012.
Modul Training. Pondok labu.
Caterpillar excavator
Darmanto 2011.MengenalPelumasPadaMesin. Jurnal
Momentum, Vol 7 hal 5-
10 FakultasTeknikUniversitas
Wahid Hasyim Semarang